Jalan Jalan ke Tana Toraja Sehari, Bisa Kemana Aja? (Bagian 3)
By Wina Silfanna - Sabtu, April 04, 2020
Dua objek wisata di Tana Toraja bagian utara sudah kusinggahi. Aku tidak berencana untuk mendatangi sebanyak mungkin objek wisata di sini dan dengan cuaca yang sedikit gerimis, aku teringat kalau aku belum mencoba ngopi di Toraja. Seorang teman memberi rekomendasi tempat ngopi di Toraja, sayangnya setelah aku cek, dibutuhkan waktu sekitar ssatu jam lebih untuk ke sana dengan mengendarai motor. Aku mengecek lokasi lain dan menemukan tempat yang masih jauh tapi setidaknya sekitar 40 menit jarak tempuh dengan motor, Batutumonga.
Pemandangan dari Batutumonga |
Dari yang aku dapat di internet, Batutumonga cukup populer karena pemandangan indah yang bisa dinikmati ketika sampai di atas sana. Aku mengaktifkan Google Maps dengan panduan suara untuk lebih memudahkan karena gerimis yang sepertinya akan semakin parah.
Dari Londa menuju Batutumonga aku kembali melewati pusat Rantepao. Perjalanan panjang mulai dari rumah warga sebagai pemandangan, kemudian pasar, sekolah, rumah warga yang semakin sedikit, dan jalan yang mulai menanjak. Semakin menanjak ke atas, gerimis semakin deras. Aku lumayan khawatir karena jalan yang pastinya semakin licin dan aku mulai menemukan lubang di jalan.
Ada mobil yang terus searah jalan denganku sepanjang perjalanan, mobil itu penuh mungkin sekitar tujuh orang di dalam. Aku rasa kami punya tujuan yang sama. Gerimis semakin deras dan lubang jalan semakin banyak, parahnya lagi, jalan semakin menyempit. Aku lebih memilih mengendarai motor dengan sangat lambat karena takut terpeleset di lumpur yang semakin tebal.
Semakin ke atas, semakin sedikit rumah warga. Aku mulai takut nyasar lagi karena sinyal juga antara ada dan tiada. Mobil yang di sekitarku tidak kelihatan lagi setelah aku mendahului mereka, jalan terlalu sepi karena aku berpikir setidaknya masih ada yang lewat walaupun ini gerimis. Aku berhenti untuk mengecek handphone dan yang aku takutkan terjadi, aku nyasar lagi. Aku balik ke arah sampai ke persimpangan kecil di mana aku mulai salah ambil jalur.
Kembali ke jalan yang benar menuju Batutumonga, aku melihat mobil itu kembali dan beberapa sepeda motor, sepertinya kali ini aku benar-benar sudah di jalan yang tepat. Sambil mengendarai motor, aku tetap berusaha untuk memerhatikan sekitar. Ada satu sisi menarik dengan sawah yang hijau yang membuatku ingin berhenti sebentar. Tapi jaket yang mulai basah dan perasaan sepertinya demamku bakal semakin parah membuatku melanjutkan perjalanan.
Akhirnya aku pun sampai di titik sesuai yang tertera di Google Maps. Aku sedikit bingung karena yang aku lihat adalah hotel di sisi kiri jalan, dan sebuah tempat makan di sisi kanan. Aku berhenti di sisi kanan jalan untuk melihat sekitar. Aku ga tau apa ini lokasi yang benar tapi pemandangan sawah yang masih hijau segar dengan pohon terlihat indah dari atas sini.
Perjalanan yang dingin dan panjang membuatku lapar, aku memarkirkan motor di tempat makan tadi kemudian memesan mie kuah dan secangkir kopi susu. Ketika memilih tepat duduk, dua meja sudah terisi, mungkin mereka juga turis domestik atau bisa jadi warga sekitar. Mie kuah dan kopi susu pun datang. Mungkin hanya perasaanku, tapi kopinya terasa seperti kopi kemasan, ku kecewaaaaaa.
Setelah menghabiskan mie kuah dan kopi susu, aku kembali menikmati pemandangan sambil menunggu hujan reda. Ketika mulai sedikit reda, aku bergegas kembali karena akan lebih sulit mengendarai motor ketika gelap. Aku melewati sisi yang sempat menarik perhatianku tadi dan berhenti. Ada batu besar yang sepertinya aman diinjak dan aku berjalan hampir keujungnya. Yep, aku lebih suka pemandangan di sini dibanding di atas tadi. Tiba-tiba tiga bocah ada di sekitarku, aku ga ngerti apa yang mereka bicarakan karena mereka menggunakan bahasa lokal. Mereka berlari turun ke bawah dengan sangat cepat. 'pasti anak-anak ini udah sering main hujan-hujanan gini, buset itu ke bawah licin ada lumpur dan banyak batu sebentar aja uda sampe di bawah mereka'
Aku kira mereka akan menangkap ikan di sekitar sawah tapi sepertinya mereka mengumpulkan sayur, atau hanya sekedar bermain. Oke, waktunya pulang untuk makan malam dan istirahat sebelum kembali ke Makassar.
0 komentar