Wagga Wagga Dan Makanannya, New South Wales

By Wina Silfanna - Kamis, Desember 02, 2021

Aku bingung mau kemana lagi di hari libur, kalau diam di rumah rasanya ga tenang. Sebelumnya aku punya daftar kota kota kecil yang mau aku datangi seperti Griffith, Broken Hill, dan lainnya. Hanya kota kota tersebut terlalu jauh dan ntah kenapa aku sedang tidak berminat ke sana.

Aku melihat di peta daring dan Wagga Wagga sepertinya kota yang cukup besar. Aku menemukan dua toko Asia yang membuatku berpikir untuk belanja beberapa bahan makanan yang tidak bisa aku temukan di supermarket di sini. Dan karena sepertinya banyak juga tempat makan, aku memutuskan untuk ke Wagga Wagga.


wagga wagga



Awal perjalanan menuju Wagga Wagga cukup cerah, di pertengahan mulai mendung, di beberapa titik sempat hujan, dan hanya tersisa gerimis ketika aku sampai di Wagga Wagga. Aku menginap di motel yang lokasinya di tengah kota karena aku berniat untuk berjalan kaki mengelilingi pusat Wagga Wagga besoknya.

Cuaca mendung dan rasa lelah setelah mengendarai mobil selama 2,5 - 3 jam membuat diri rasanya ingin malas malasan saja. Aku cuma nonton serial sampai tidak terasa sudah malam dan perut sudah lapar. Aku mengecek tempat makan yang buka dan rata- rata sudah tutup. Akhirnya aku ke tempat makan khas India yang tidak jauh dari motel.


wagga wagga



Country Curry & Kebab, ada beberapa meja di dalam tapi sepertinya semua yang datang memesan bungkus untuk dibawa pulang, hanya 1-2 orang yang makan di tempat sambil menonton televisi yang disediakan. Niat awal untuk makan di tempat pun berubah karena rasanya masih ingin santai di kamar motel.


tandoori lamb indian wagga wagga food



Aku memesan tiga Tandoori Lamb dengan harga AUD15. Mengingat bumbu masakan India yang rasa dan aromanya kuat, aku harap cukup untuk menghilangkan bau domba yang kadang terlalu menusuk hidung. Ternyata benar, aroma daging domba tidak sekuat biasanya dan bumbu Tandoori juga tidak terasa begitu kuat. Aku jadi kepikiran untuk buat sendiri ntar di rumah.

Esoknya, cuaca cukup suram dengan sedikit gerimis. Aku semakin malas mau kemana mana tapi pagi itu perut sudah keroncongan, jadi aku mencari tempat sarapan terdekat. Aku menemukan satu cafe yang tidak jauh, Pot n Kettle. Sampai di cafe aku langsung suka tempatnya, aku pilih di luar karena walaupun dingin, mereka sudah menyalakan heater.


Pot n Kettle cafe Wagga Wagga



Aku melihat pilihan menu sarapan. Menariknya, ada bagian "make your own". Ga sering aku menemukan yang seperti ini. Terbagi dalam dua ukuran, small dan large, aku pilih small karena walaupun kecil di sini, tapi termasuk besar untuk perutku. Aku memilih jamur, asparagus, dan salmon. Menu sarapan ini sudah termasuk roti dan telur yang untuk telur bisa diminta mau dimasak gimana dan aku pilih orak arik.


breakfast food wagga wagga

pot n kettle cafe wagga wagga



Dan beneran porsinya termasuk besar untuk aku. Tidak banyak bumbu, sepertinya hanya garam dan lada, tapi sudah enak menurutku. Salmon cukup asin karena ini salmon asap (Harga AUD 23.3 total sarapan dan cokelat panas).

Gerimis mulai reda dan setelah check out, aku keliling di sekitaran pusat kota. Aku mencoba ke toko Asia yang ternyata sebuah toko kecil yang sebagian besar produknya adalah chinese food. Aku berjalan ke toko satunya dan yang kedua lebih ke Thai.


wagga wagga



Bingung mau kemana lagi, aku iseng melihat tempat makan apa yang buka. Tidak menyangka ada Boba di sini, aku langsung ke sana (udah terlalu lama ga minum boba 🤣). Bubbles N Tea, namanya. Aku memesan milk tea + pearl + pudding (AUD7.5). Sungguh bahagia karena tidak bisa ke Sydney waktu itu dan hampir tidak ada penjual Boba di kota kecil New South Wales. Sayangnya kebahagiaan tadi langsung dihajar kekecewaan. Mungkin karena ekspektasi yang terlalu tinggi.


bubbles n tea wagga wagga

bubbles n tea wagga wagga

wagga wagga

wagga wagga



Semakin bosan dan malas dengan Wagga Wagga. Aku pun memutuskan untuk kembali ke Cowra lebih awal. Ngomong ngomong, Wagga Wagga cukup besar juga dilihat dari jalannya yang lebar. Aku sampai gugup nyetir di bagian pusat kota karena sudah cukup lama tidak berkendara di kota yang ramai.


  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. waaah namanya unik... dan aku suka nih konsep sarapan yg bisa pilih sendiri... jd sesuai preference ya mba...

    naah kalo lamb tandoori aku lbh doyan dpd yg chicken.. biasanya daging juga lebih juicy.. pernah pesen ayam tandoori dan agak kering.. jd seret dikunyah :D

    BalasHapus