Ardentic 2.0 2016 (Dibuang Sayang)

By Wina Silfanna - Selasa, Agustus 24, 2021

Jadi ceritanya lagi bersih bersih folder yang ga penting demi menyelematkan kapasitas storage laptop. Aku ketemu folder Ardentic 2.0, masih ingat suasana malam itu yang agak gerimis. Aku kaget kalau acara keren ini ternyata udah lima tahun yang lalu, aku lihat dari tanggal di foto.


Ardentic 2.0 Medan


Sesuai judul di atas, karena dibuang gitu kontennya rasanya sayang, jadi aku tulis aja di sini. Ngomong ngomong aku udah edit videonya yang bakal dilampirin di akhir postingan.

Sepengetahuanku, Ardentic 2.0 ini acara kedua dari event organizer Ardent. Aku udah ngikutin Instagram mereka jauh sebelum Ardentic 2.0. Menurutku tema di setiap acara yang diusung tim Ardent keren keren, ga tau kenapa aku ga datang di acara-acara sebelumnya waktu itu, mungkin karena kuliah, mungkin juga karena beberapa tema waktu itu bukan tentang makanan, ntah lah.


Ardentic 2.0 Medan

Ardentic 2.0 Medan

Waktu mereka mulai berbagi informasi di media sosial tentang Ardentic 2.0, awalnya aku kira sama dengan yang pertama, lebih ke fashion dan crafting. Tapi setelah melihat beberapa teman yang duluan ke sana dengan foto-foto makanan, aku pun jadi tertarik, ditambah beberapa teman juga mengajak ke sana.

Aku bersama teman di sana dari sore sampai malam, dari  cerah sampai gerimis datang dan kami harus pindah meja. Banyak makanan yang menarik di Ardentic 2.0, kebanyakan usaha makanan yang baru merintis yang waktu itu hanya tersedia online atau di festival makanan, sekarang udah pada punya cabang malah seperti Daizu.


Ardentic 2.0 Medan

Aku ke gerai Daizu yang waktu itu aku lagi suka sukanya, Daizu merupakan gerai makanan yang menyajikan cemilan khas Jepang berupa olahan kulit tahu, enak aja sih kulit tahu digoreng terus dilumuri saus apalagi yang keju.


Ardentic 2.0 Medan

Ardentic 2.0 Medan


Aku juga ke gerai Pastelmas, awalnya aku tau pastelmas dari kerja sama promosi, setelah itu jadi suka produk mereka dan selalu beli kalau nemu di festival makanan. Salah satu tempat tongkrongan di Multatuli ikut gabung juga di festival ini yaitu TeaTozz. Kalau biasanya aku pesan menu teh sama ayam, di Ardentic 2.0 aku iseng coba Samyang yang aku ga bisa habisin karena terlalu pedas, beruntung aku ke acara ini dengan saudara yang jago makan pedas, jadi ga harus buang makanan.

Kami makan Samyang sambil ngobrol dengan teman juga sambil nonton salah satu film animasi berbahasa Perancis yang aku sama sekali tidak mengerti.

Menurutku akan sangat menyenangkan kalau pulang nanti ada acara seperti Ardentic 2.0, dimana beberapa hal seperti art, fashion, dan food dijadikan satu dengan dekorasi yang ga membosankan.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar