1 Hari 1 Malam di Griffith, New South Wales, Australia

By Wina Silfanna - Kamis, Desember 07, 2023

Sebelumnya, Griffith udah masuk daftar kota yang mau aku kunjungi sejak dua tahun lalu. Tapi ntah kenapa dulu rasanya Griffith itu jaauuuhhhhhh sangat, ntah apa yang buat aku ngerasa ke Griffith itu bakal 6-8 jam nyetir.

Aku pernah dengar tentang kota yang namanya Griffith dari grup Backpackers, kalau ga salah pernah ada yang iklan lowongan kerja di sana. Terus ada teman yang temannya pernah ke Griffith.

2023, lebih tepatnya 10 Juli, akhirnya aku ke Griffith. Tidak ada rencana ke sana awalnya, cuma karena dapat hari libur yang memungkinkan untuk pergi agak jauh, dan Griffith ternyata cuma 4 jam, terjadilah perjalanan itu.

Griffith New South Wales


Aku cuma cek airbnb dan penginapan di sana sebelum berangkat, dan yang paling murah adalah motel dengan minimal harga AUD100. HM LANGSUNG GA IKHLAS SIH. Jadi aku cek lokasi berkemah gratis dan ternyata ada satu taman yang kita dibolehkan nginap. Lokasinya juga masih di dalam kotanya, malah dekat dengan jalan utama kota Griffith.

Willow Park, nama tempatnya. cuma tersedia toilet dan dump point, maksimum menginap hanya satu malam.

Aku sampai di Griffith sore hari dan sangat berbahagia dengan adanya pom bensin Liberty, murah soalnya (langsung isi penuh karena udah sengaja dipas pasin waktu di Grenfell).

Pemberhentian pertama adalah: Vinnies. Udah jadi salah satu kegiatan untuk ngecek op-shop kota-kota kecil karena sering ada barang menarik. Atau juga pakaian bekas yang masih bagus dengan harga terjangkau. Kalau di Sydney, harganya udah ga beda jauh sama beli baru, jadi ya sekalian aja beli baru (tapi untuk pakaian ya, masih ada juga yang lebih murah seperti buku).

Setelah itu aku jalan menyusuri jalan utamanya. Ada beberapa minimarket India, sepertinya banyak orang India di sini. Waktu ngecek restoran, ada beberapa restoran Italia, cukup banyak menurutku untuk kota sekecil ini, walaupun memang lebih besar dari Cowra. Aku juga sempat melewati satu minimarket Italia.

Indian Restaurant Griffith NSW


Ingin rasanya mencoba restoran Italia di sana, hanya saja semua baru buka lagi jam 5 sore dan aku udah terlalu lapar. Restoran yang waktu itu buka adalah restoran India. Aku masuk ke APRA Curry House dan memesan Lamb Biryani, kemudian Garlic Naan sebagai tambahan (lebih karena obsesi lama nyobain Garlic Naan setiap ke resto India xD)

Bapak staf sempat ngomong dikit nanya asal dari mana dan ngapain ke Griffith. Restonya sepi tapi ada aja yang datang untuk jemput takeaway. Ntah makanannya yang datang agak lama, atau akunya yang udah terlalu lapar, Lamb Biryani dan Garlic Naan hadir bersamaan.

Indian Restaurant Griffith NSW


BUSET ini porsinya kebanyakan, langsung yakin ga bakal habis dan udah persiapan juga bawa kotak bekal di tas. Kirain ini banyak nasinya doang tapi ternyata daging dombanya juga banyak, terus besar juga potongannya. Aku suka sama aroma rempah dan rasanya yang kuat tapi gak nendang nendang amat.

Garlic Naan-nya agak tebal di tengah dan sisanyatipis jadi agak kriuk. Karena ga ada tambahan selain bawang putih, jadi enak gitu rasanya dimakan dengan Nasi Biryani.


Indian Restaurant Griffith NSW


Udah gelap dan kenyang, mau kemana mana semua udah tutup kecuali restoran yang mulai buka. Cuaca dingin juga buat malas rasanya pingin langsung menuju selimut.

Aku nyetir ke Willow Park dan kesusahan mencari jalan masuk ke taman, berapa kali mutar-mutar sampai akhirnya ketemu papan nama taman dengan keterangan boleh berkemah. Aku parkir mobil tidak jauh dari toilet, ada satu motorhome di sebelah dan satu mobil dengan caravan di seberang. Di papan pengumuman berkemah cuma boleh di mobil, ga tau dah kalau padang tenda boleh atau ga.

Besoknya mobil udah berembun saking dinginnya. Beberapa orang lewat jalan kaki (pemandangannya oke soalnya di pinggir sungai kecil, dengan bebek berenang di sekitar), sesekali ada mobil juga berhenti untuk ke toilet.

free camp griffith nsw


Toiletnya cukup bersih dan ga bau. Setelah cuci muka dan gosok gigi, aku sarapan Lamb biryani dan Garlic Naan kemarin. Terus ke kedai kopi buat duduk nyantai di Cocoa & Bean.

Sudah ada dua orang di depanku ketika aku masuk ke Cocoa & Bean, kemudian masuk lagi dua orang yang mengantri di sisi lain karena tidak cukup ruang. Aku pesan regular mocha kemudian duduk di meja yang masih ada bekas cangkir yang belum diangkat.

Sepertinya aku datang di jam sibuk, hampir semua meja terisi dan dua staf sibuk membuat kopi dan makanan sementara yang satu lagi mencatat pesanan langsung maupun dari telepon.

Segelas mocha yang ternyata menurutku termasuk besar, hadir di meja. Perlahan semua mendapatkan pesanannya dan staf mulai punya waktu membereskan meja-meja yang belum sempat dibersihkan. Aku tidak memesan makanan apapun karena selain masih kenyang, aku mau makan di salah satu restoran Italia di sini.

Cocoa and Bean Cafe Griffith NSW

Cocoa and Bean Cafe Griffith NSW


Di kedai kopi aku mengambil brosur acara "Italy Festival" acara bertemakan Italia mulai dari makanan, minuman, musi, dan lainnya. Ingin rasanya datang lagi untuk festival ini tapi sepertinya tidak bisa. Abis ngopi, aku ke perpustakaan kota Griffith yang sudah menarik perhatian sejak kemarin.

Masuk ke dalam, perpustakaan ramai dengan anak-anak dan juga orang dewasa. Perpustakaan Griffith termasuk lengkap dengan sisi anak-anak, ruang belajar, beberapa komputer, bahkan ada ruang bermain xbox yang bisa dipesan. Untuk buku juga termasuk banyak dan lengkap dengan beberapa bahasa selain Inggris, sepertinya Griffith adalah kota yang ditinggali oleh cukup banyak imigran.

Selesai mengecas HP dan membaca satu komik, aku ke restoran Italia yang lokasinya pas di sebelah perpustakaan, Zecca namanya. Restoran ini menarik perhatian karena bangunan lamanya yang dipertahankan.

Zecca Italian Restaurant Griffith NSW


Aku masuk ke dalam dan langsung suka dengan suasana di dalam. Saus tomat dan pasta produk mereka terpajang di satu dua sudut restoran. Aku memesan Pizza Al Taglio (The Roman Pizza).

Pizza dengan topping keju, brokoli, dan kentang hadir dengan salad. Cukup mengejutkan ternyata dua potongan pizza disajikan dengan salad. Adonan pizza termasuk yang tebal dan agak keras, mungkin memang seperti ini penyajiannya. Pertama kali makan pizza dengan salad, aku rasa ga cocok di lidah. Secara keseluruhan rasanya oke oke aja, tapi aku bakal pesan yang lain kalau ke sini lagi.


Zecca Italian Restaurant Griffith NSW

Zecca Italian Restaurant Griffith NSW


Setelah makan aku berbegas ke Hermit Cave, waktu juga sudah menunjukkan pukul dua siang yang artinya udah harus pulang ke Cowra.

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. kalo udh di LN, atau beberapa resto timu tengah dan india, porsi memang disesuaikan dengan orang2 aslinya yaa, alias banyaaak :D.. aku pun biasanya hrs sharing atau setengahnya di pindahin dulu ke box makan hahahahaha. keliatan enaaak lamb briyaninya ,mbaa :D.

    tapi kalo pizza dengan tipe tebel gitu, aku pun kurang cocok. lbh suka yg tipis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaa hahaha, di Indo yang disesuaikan sama porsi kita. Ntah berapa kali saya ke resto India, Pakistan, dan negara lain udah siapin 2-3 kotak makanan karena pasti ga habis 🤣🤣. Saya juga kurang cocok yang terlalu tebal gitu pizza-nya, yang terlalu tipis sampe kriuk juga kurang, maunya yang tengah tengah gitu (ribet ama saya😂😂)

      Hapus