Orange yang Bukan Buah Juga Bukan Warna (1)

By Wina Silfanna - Minggu, Mei 31, 2020

Semua ini berawal dari langit Sydney yang berwarna orange karena bushfire. Musim panas lalu, temperatur di beberapa bagian wilayah Australia sangat tinggi yang mengakibatkan kebakaran hutan di sekitar akhir tahun 2019 menjadi yang terparah sejauh ini di Australia. Memang, sebagian besar lokasinya jauh dari kota besar, tapi ditemukan kebakaran kecil di beberapa suburb. Akibat dari bushfire atau kebakaran ini, selain polusi udara, langit di beberapa wilayah di Australia pun berubah warna dari biru cerah ke orange.

Orange New South Wales


Keadaan waktu itu membuat aku agak kesusahan untuk jalan-jalan di sekitar Sydney. Cuaca yang teramat panas, udara yang tercampur asap, belum lagi debu, dan langit orange yang membuat rasanya suasana menjadi agak suram membuatku semakin gampang lelah setelah bekerja. Karena waktu itu mendekati boxing day, jalan jalan keliling mall pun sepertinya bukan pilihan yang tepat karena kemungkinan besar dimana mana bakal ramai. Punya dua hari libur tapi ga kemana mana rasanya sangat disayangkan, aku pun diskusi dengan seorang teman yang setuju untuk menjauh dari Sydney di liburan Boxing day nanti. Awalnya kami memilih antara Melbourne dan Brisbane, tapi karena aku lebih suka kembali ke Brisbane dibandingkan dengan Melbourne, kami pun mulai merencanakan perjalanan ke Brisbane.

Orange Train Station


Kami berdua sama-sama tidak memiliki daftar kegiatan wajib, kami lebih memilih memutuskan mau ngapain nanti di perjalanan saja. Rencana yang terasa akan menyenangkan ini pun bubar ketika mengecek kembali harga tiket kereta. Harganya cukup keterlaluan untuk perjalanan yang mungkin cuma 4-5 hari, pesawat? pastinya sudah kami cek dan jauh lebih mahal. Walaupun ke Brisbane batal, tapi niat meninggalkan Sydney belum batal dan di situlah tiba-tiba temanku berkata, "Win, ke Orange gimana? mau ga?"

Ha? Orange? apaan tuh? Temanku berkata lokasinya masih New South Wales. Aku pun mulai mencari informasi tentang Orange, apa aja yang bisa kami lihat di sana, bagaimana suasana kotanya, akomodasi, dan bagaimana cara ke sana. Tidak ada kereta langsung menuju Orange, kami harus naik kereta sampai Lithgow kemudian naik bus menuju Orange. Sebagai orang yang tidak suka naik bus, aku sempat berpikir untuk berkata tidak untuk yang satu ini. Tapi, mengingat hari libur yang semakin dekat dan rasanya benar-benar ingin meninggalkan Sydney, dua jam di bus sepertinya lebih baik daripada tetap di Sydney.

Orange Train Station


Kami pun mulai menyusun rencana yang dimulai dari memilih jadwal keberangkatan dan di mana kami akan menginap nantinya. Karena total perjalanan akan memakan waktu 5 jam, kami pilih keberangkatan pertama jam 8.24 pagi dari Central Station. Harga tiket per orang AUD69.32 sudah termasuk GST. Untuk akomodasi di Orange kami berusaha mencari yang murah seperti backpacker hostel, sayangnya sepanajang pencarian yang ada hanya motel tapi yah gapapa sesekali, toh lebih nyaman juga. Kelar dengan tiket dan akomodasi, kami merencanakan tempat seperti apa yang kami mau kunjungi nantinya.

Central Station Sydney

Central Station Sydney


Rabu, sekitar jam 8 pagi aku sudah sampai duluan di Central Station. Aku mengecek di paltform berapa kereta kami nanti. Hal tidak mengenakkan pun mulai terjadi, aku membaca di layar pengumuman bahwa tidak akan ada kereta ke Lithgow karena sedang terjadi bushfire di sana. Loh? gimana nih? batal? kok ga ada pemberitahuan. Aku melihat di layar pengumuman kalau platform yang seharusnya sampai Lithgow hanya akan sampai Mt Victoria Station, sekitar dua stasiun sebelum Lithgow. Apa dari Mt Victoria Station nanti pindah platform ya? mungkin aja ada kereta menuju Lithgow dari sana. Tapi, kalau ga ada gimana? bakal ribet juga nanti kalau terdampar di Mt Victoria yang bisa dibilang lokasinya di tengah anatara Sydney dan Orange.

Aku pun ke pusat informasi untuk memastikan. Aku menunjukkan e-ticket ke staf NSW Trainlink. Mereka bilang kami akan tetap berangkat, hanya saja akan ada beberapa perubahan mengenai kereta dan bus. Kayaknya sih itu aja yang dibilang, atau karena ngomongnya cepat jadi aku ga nangkap semua wkwkwk. Keluar dari pusat informasi, aku menunggu di depan layar platform sambil melihat lihat nama suburb di beberapa platform. Bushfire memgakibatkan beberapa kereta harus delay bahkan ada beberapa yang batal beroperasi, harus digantikan dengan bus.

Train ke Mt Victoria

Train ke Mt Victoria


Aku melihat seorang bapak yang marah ke salah satu staf karena pusat informasi yang di tengah ruangan tutup, sekitar setengah jam kemudian bapak tadi kembail marah marah ke staf yang sama, padahal bukan salah staf itu sih, tapi yah begitulah kehidupan sebagai customer service. Setelah temanku datang kami pun ke platform 6, dari penjelasan salah seorang staf, Mt Victoria Station akan jadi pemberhentian terakhir dan di sana akan ada staf dari NSW Trainlink untuk penumpang dengan tujuan lebih jauh dari Mt Victoria. Kereta tua dengan 8 gerbong pun siap mengantar ku dan beberapa orang ke Mt Victoria.

Mt Victoria Train Station


Mt Victoria Station New South Wales


Setelah menghabiskan 2 jam lebih di kereta dengan ngobrol, foto pemandangan, dan ngemil, kami pun sampai di Mt Victoria Station. Tidak banyak penumpang waktu itu dan walaupun sudah masuk siang, kami malah sedikit menggigil karena hembusan angin yang cukup dingin. Kesan stasiun tua langsung terasa ketika kami turun dan semakin terasa ketika melihat papan platform nya yang sungguh jadul. Dekat dengan pintu keluar aku melihat staf dengan seragam NSW Trainlink, aku menunjukkan tiket ke Orange dan mereka mengarahkan kami ke bus khusus yang akan membawa kami ke Lithgow.

Bus ke Lithgow New South Wales


Uggghh, bus. Itu yang pertama aku pikirkan saat kami naik. Yang seharusnya 2 jam di bus, ini jadi 3 jam. Aku duduk di sisi dekat jendela, ada colokan USB untuk mengisi daya handphone dan powerbank ku. Setelah bus berjalan sekitar 15 menit, pendapatku tentang bus pun berubah. Ternyata bus regional berbeda dengan bus kota, nyaman cuy. Karena ga terbiasa tidur di bus dan cuma sejam juga ke Lithgow, sepanjang perjalanan aku menatap ke luar jendela melihat pemandangan yang agak gersang, mungkin ini karena lagi musim panas.

Bus ke Lithgow


Sampai di Lithgow, kami pun ganti bus. Sama seperti bus sebelumnya, tersedia colokan USB, AC, dan seat belt yang harus dikenakan. Karena tidak banyak penumpang, kami semua duduk terpisah. Pemandangan pun tidak terlalu berbeda, ladang gersang, sapi, dan kota yang terlihat seperti kota tua jika dibandingkan dengan Sydney dan area sekitarnya.

Daaann sekitar jam satu siang, kami pun sampai di Orange. Sampai di siang hari disambut dengan matahari yang terik dan cukup panas, tidak mengurangi rasa bahagia melihat langit biru. Waktunya check-in ke penginapan dan istirahat dulu.

Cerita selanjutnya tentang Orange bisa diklil di sini

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar